Malang – Bromo – Batu – Surabaya (Hari Ke-3)

Sabtu, 1 Mei 2015 menjadi hari terakhir kami berpetualang di Malang – Bromo – Batu. Siangnya kami akan check-out dan berpindah ke Surabaya. Untuk perjalanan kami ke Surabaya dan selama di sana kami juga minta tolong Mas Rissen untuk mengantar. Tarifnya masih sama, 450 ribu untuk 24 jam non BBM. Murahnyooo ehehehe

Karena semalam belum kesampaian makan Bebek Sinjay, maka kami pun meminta Mas Rissen untuk mengantar kami ke sana. Diantara kami bertujuh, si pacar dan Desi tidak bisa makan bebek. Tapi katanya di Bebek Sinjay ini ada menu ayam. Maka tidak masalah kalau kami makan di sana. Ternyata, setelah sampai di sana menu ayam sudah habis 😦 Alhasil, si pacar dan Desi tidak ikut makan. Mereka memilih untuk agak sedikit menahan lapar. Untung saja sebelumnya kami sempatkan mampir ke toko oleh-oleh. Karena kepepet, tidak apa-apa deh sebagian kecil oleh-oleh dimakan dulu buat mengganjal perut 😀

Harga nasi + bebek + minum (air mineral / teh botol) cukup murah, yaitu 25 ribu. Porsinya juga pas. Yg jagoan adalah sambalnya. Pedeeess tapi memang itu ciri khas mereka ya. Alhamdulillah puaaass

Tepat setelah kami akan beranjak, hujan turun dengan deras lagi. Semoga tidak ada macet ya, karena jam keberangkatan kami dari Malang tadi cukup siang. Kalau kemalaman kan jadi nggak bisa nongkrong-nongkrong dulu di tempat gaulnya Surabaya *halah*

Di pertengahan antara Malang – Surabaya kami mampir lagi ke Kepiting Cak Gundul. Si pacar sebenarnya sedang tidak bisa makan kepiting, karena terakhir kali dia makan, alergi menyerang. Tapi ketika kami melihat di menu, ada menu selain seafood. Kami memesan 3 menu untuk berdelapan: Kepiting Asam Manis, Kepiting Mentega dan Cumi-Cumi Asam Manis. Namun, akhirnya hanya saya, Astri, Wendy, Desi yg stayed untuk menghabiskan menu raksasa tersebut. Karena malam sebelumnya Acit muntah-muntah karena memakan udang yg masih setengah matang dan si pacar juga sepertinya masih agak trauma dengan menu kepiting, maka mereka berempat berpindah ke Warung Bu Kris. Ya sudah, yg penting semua senang, perut kenyang, hati tenang 🙂

Penampakan jarak jauh

Penampakannya :9

Pukul 8 malam kami sampai di penginapan. Dan sekali lagi kami memanfaatkan agoda.com untuk booking. Kami memilih Sahid Gunawangsa Hotel dan memesan 3 kamar deluxe. Dari luar sih hotel ini lebih modern dari hotel yg pertama. Ekspektasi kami kamarnya cukup luas, tapi ternyata kamarnya standard. Di awal reservasi juga agak bermasalah dengan receptionist. Sebelumnya saya memang sudah telepon untuk konfirmasi dan sekalian booking untuk lantai yg sama. Pihak mereka meng-iya-kan kami bisa berada pada lantai yg sama. Nyatanya, ada satu kamar yg berbeda lantai. Walaupun hanya berbeda satu lantai, tapi tetap saja saya kesal karena mereka hanya memberikan janji belaka…ka…ka… Mana si mba receptionist-nya nyolot bener. Beeeuuhh kondisi capek dan agak lapar (lagi) ada yg nyolot begitu, jadi pengen mengeramasi dia. Pake air keras huahahaha.

Pukul 9 malam kami sudah bergerak lagi untuk mulai menjadi Anak Gaul Surabaya *apeu* . Karena tidak ada tujuan, ujung-ujungnya malah ke Surabaya Town Square (Sutos). Memenuhi hasrat si pacar yg mencari Starbucks dari kemarin, maka kami mendarat sementara di tempat kopi itu. Berlanjut ke Zangrandi Ice Cream untuk memenuhi rasa penasaran Wendy. Karena bingung mau ke mana lagi, saya dan Astri memberi ide untuk supper di Rawon Setan. Akhirnyaaa makan rawon terkenal ini juga ahahaha. Cukup menyenagkan lah ya liburannya nih kalau keinginan-keinginan kami dapat terlaksana 🙂

Malam minggu yg berbeda, malam minggu bukan di Jakarta, malam minggu dengan orang-orang yg menyenangkan, kurang perfect apalagi cobaaakk ? *yaelah*

Kembali ke hotel dengan hati riang, meskipun agak sedih karena esok hari liburan akan berakhir. Dan tujuan terakhir kami di Surabaya tidak lain tidak bukan adalah………..apa ya ? Next post, okay ? 😉